Skip to content
Wafatnya Sang Redaktur – Relift Media

Wafatnya Sang Redaktur Bacaan non-fiksi jurnalisme

author _Richard Le Gallienne_; date _1915_ genre _Jurnalisme_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Jiwa-jiwa polos tentu saja masih menganggap redaktur disandangi kekuatan-kekuatan ilahi, dan surat-surat perkenalan kepadanya masih diusahakan oleh pemula yang percaya takhayul. Celaka! probabilitasnya adalah semakin baik dia berpikir tentang naskahmu, semakin kecil kemungkinannya itu diterima. Kata “redaktur” yang diterapkan pada pemimpin maja­lah dan suratkabar sedang cepat menjadi sebutan penghormatan belaka; sebab wewenang dan fungsi yang tadinya dijalankan oleh para redaktur, sepantasnya disebut demikian, sedang kian dirampas oleh para pemilik kapitalis. Tidak sedikit majalah di mana “redaktur” hampir tidak lebih berhak bicara dalam penerimaan sebuah naskah dibanding kontributor yang mengirimnya. Tinggal sedikit redaktur yang menegakkan marwah dan pesona kewenangan yang biasa tertanam pada nama redaktur. Mereka ini bertahan semata-mata berkat prestise pengabdian panjang, dan me­reka pun tidak selalu bebas dari gangguan metode baru. Pemilik masih merasakan keterpaksaan menjengkelkan un­tuk memperlakukan kebijakan redaksi mereka dengan hor­mat, meski diam-diam tak sabar akan momen ketika mereka akan memberi tempat untuk alat-alat modern dan lebih dapat diatur. Nyatanya, redaktur “baru” sedikit lebih dari seorang pe­gawai yang melakukan perintah pemiliknya, dan ide sang pemilik tentang peredaksian adalah membungkuk-bungkuk membudak kepada selera publik—atau lebih tepatnya kepada konsepsi mentah si pemilik tentang selera publik. Satu-satunya redaktur nyata hari ini adalah kapitalis dan publik. Redaktur KTP hanyalah seorang office-boy dengan pertum­buhan lebih besar dan gaji sedikit lebih besar. Jiwa-jiwa polos tentu saja masih menganggap redaktur di­sandangi kekuatan-kekuatan ilahi, dan surat-surat perkenal­an kepadanya masih diusahakan oleh pemula yang percaya takhayul. Celaka! probabilitasnya adalah semakin baik dia berpikir tentang naskahmu, semakin kecil kemungkinannya itu diterima oleh sang pemilik; sebab Tn. Snooks, sang pe­milik, sudah memutuskan seleranya sendiri, dan tidak selera terhadap apa saja yang berbau “kesusastraan” sedikitpun. Aksioma editorial luasnya adalah bahwa majalah populer mesti segala hal dan apa saja kecuali “sastra”. Terhadap tanda-tanda noda kesusastraan, dia terus membuka mata tegang dan waspada, dan “redaktur” atau “asisten redaktur” (sebagai pembedaan tanpa perbedaan), yang dia curigai ber­kecenderungan sastra, langsung ditolak. Tn. Snook sendiri jarang sekali menjadi pembaca. Aktivitasnya semata-mata finansial, dan dia hanyut ke dalam bisnis majalah sebagai­mana dia dapat hanyut ke dalam [bisnis] babi atau teater—karena alasan finansial murni. Kebutuhan sastranya dibatasi di utara oleh cerita detektif, dan di selatan oleh sebuah artikel sains. Baginya, para master sastra kawakan sama bodohnya baginya para master lukisan kawakan. Singkatnya, dia cuma orang awam jahil dengan uang yang diinvestasikan pada majalah; dan siapa yang akan menyalahkannya jika dia ber­jalan di atas prinsip bahwa yang membayar yang menentu­kan. Ketika dia memulai, dia tak jarang memulai dengan mempercayakan majalahnya kepada seorang pemuda dengan bakat dan ambisi editorial nyata untuk membuat hal yang benar-benar bagus. Pemuda ini mengumpulkan sekelompok jiwa yang sama, dan akibatnya, sesudah penerbitan edisi kedua, Tn. Snooks memutuskan meredaksi sendiri majalah­nya, dengan bantuan seorang sekretaris dan segelintir pe­ngetik. Pemuda-pemuda cemerlangnya sama sekali tidak me­ngerti “apa yang publik mau”. Mereka terlalu berkelas tinggi, terlalu “kesusastraan”. Apa yang publik mau adalah cerita pendek dan gambar para aktris; dan cerita pendek, seperti halnya para aktris, tidak boleh lebih baik daripada semesti­nya. Bahkan cerita pendek, ketika itu adalah mahakarya, bukanlah “apa yang publik mau”. Jadi para pemuda cemer­lang itu pergi ke kegelapan luar, dengan sedih mencari pe­kerjaan baru, dan edisi ketiga Snooks’s Monthly jatuh sejajar dengan tumpukan majalah-majalah bulanan yang tak bisa dibedakan, bahkan hanya bisa dibedakan menurut nama-nama merdu pemilik mereka.
Judul asli : The Passing Away of the Editor<i=1rAiI3Kg1TcYujot6_xcP61duUl8juo7J 253KB>The Passing Away of the Editor
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Februari 2025
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Wafatnya Sang Redaktur

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2025)