Skip to content
Bagaimana Mengakhiri Ancaman Mata-mata Hasil Naturalisasi – Relift Media

Bagaimana Mengakhiri Ancaman Mata-mata Hasil Naturalisasi Bacaan non-fiksi spionase

author _William Le Queux_; date _1915_ genre _Spionase_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Bahwa naturalisasi dalam mayoritas besar kasus adalah sandiwara lawak sempurna. Orang “ternaturalisasi” masih “berhati Jerman”. Naturalisasi biasanya diadopsi untuk memata-matai atau untuk tujuan bisnis; mengira fakta ini saja mengubah orang Jerman menjadi orang lain sama dengan menunjukkan kejahilan menyedihkan akan fitrah manusia. “Sesudah perang ini,” kata Tn. Hakim Ridley, dalam sebuah petikan yang sudah dikutip, “kita harus mengakhiri para mata-mata.” Namun, “sesudah perang ini” mungkin sudah terlambat. Aku berpendapat kita semestinya mengakhiri para mata-mata sekarang juga, dan dengan maksud itu aku akan meng­usulkan tindakan yang sangat kuat—saking kuatnya, dengan rela kuakui, hanya bahaya nasional sangat serius yang akan menjustifikasinya. Bahaya tersebut, aku berpendapat, betul-betul eksis hari ini, dan langkah apapun yang bisa kita ambil untuk memperkecilnya tidak bisa dianggap berlebihan. Pada saat ini mudah sekali agen Jerman manapun be­pergian dengan sangat leluasa antara Inggris dan Benua [Eropa]. Seperti kita ketahui, Jerman memiliki sejumlah besar paspor Britania dan Amerika curian. Dengan memakai paspor-paspor ini para agen mereka bisa datang dan pergi antara Inggris dan Benua hampir sesuka mereka, membawa serta informasi apapun yang mereka bisa dapatkan. Dan, walaupun pengumpulan informasi sudah jauh dipersulit oleh tindakan pencegahan tambahan yang diambil sejak pecahnya perang, informasi masih dapat diperoleh oleh orang-orang yang tahu di mana dan bagaimana mencarinya. Nah, satu-satunya saluran dengan mana informasi ini bisa disampaikan ke luar negeri saat ini adalah pertama melalui surat-menyurat dalam tinta siluman di balik surat tak mencurigakan yang dialamatkan ke sebuah negara netral (ini dibuktikan di pengadilan militer atas tahanan perang Otto Luz di Douglas Internment Camp); kedua melalui para pelan­cong antara Inggris dan Benua; dan ketiga melalui stasiun nirkabel rahasia yang berkomunikasi antara pesisir-pesisir kita dan kapal Jerman (barangkali kapal selam) yang berada di lepas pantai. Ketiga saluran kebocoran ini harus disumbat. Langkah pertama sebaiknya penutupan penuh rute-rute laut dari pesisir-pesisir ini bagi semua orang, kecuali yang di­jamin oleh Kantor Luar Negeri Britania. Kedua adalah pen­carian pabrik-pabrik nirkabel tersembunyi dengan jauh lebih cermat dan lebih gigih; dan ketiga, sensor lebih ketat terha­dap surat pos menuju negara-negara netral. Aku kebetulan tahu bahwa dalam contoh-contoh tertentu, sensor terhadap kawat dan surat-menyurat sangat tidak memadai. Terkait usul kedua, tidak akan ada dua pendapat. Nirkabel sudah dilarang, dan tidak ada kesulitan dalam mengambil langkah-langkah untuk memastikan hukum dipatuhi. Berke­naan dengan usul pertama, aku sadar betul banyak orang akan menganggapnya dan memang menganggapnya sangat drastis. Tentu saja itu bakal menyebabkan ketidaknyamanan hebat, bukan hanya bagi warga Britania, tapi juga bagi warga Negara-negara besar netral yang dengan mereka kita bergaul sangat baik. Itu bakal mengganggu serius urusan yang kita harap terus berlanjut, dan aku tak bakal pernah mengusul­kannya kecuali jika aku yakin akan kebutuhan mendesak. Seorang koresponden yang baru saja kembali dari Be­landa, di mana (kata Evening News) dia menyaksikan para pedagang Britania melakukan bisnis dengan para pengusaha pabrik Jerman, menunjukkan betapa mudahnya Jerman mengirim mata-mata profesional ke Inggris via Flushing. Sebuah surat izin Jerman akan meloloskan siapapun lewat perbatasan Belgia ke Belanda; sebuah paspor Belgia tidak diperlukan, tapi paspor-paspor tersebut diterbitkan oleh oto­ritas setempat. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mence­gah seorang komandan Jerman mendapatkan paspor Belgia dan menerbitkannya kepada seorang Jerman jika itu sesuai dengan tujuannya, sementara aturan pemeriksaan terkini di pihak Inggris tidak memberi hambatan bagi pendaratan mata-mata, khususnya dari kapal-kapal berisi lima ratus atau enam ratus pengungsi. Solusinya adalah memperkeras uji pendaratan, dan menggunakan orang-orang Belgia bertanggungjawab dalam pekerjaan itu. Kita dapat dengan mudah memahami bahwa rata-rata orang Inggris, meskipun berbicara bahasa Prancis dan Flanders, tidak akan bisa mendeteksi orang Jerman (yang berbicara kedua bahasa) sebagai siapapun selain orang Belgia asli. Namun, orang semacam itu akan mudah terde­teksi oleh orang Belgia; sefasih apapun dia berbicara bahasa-bahasa tersebut, suatu trik aksen atau pelafalan pasti akan “membocorkannya”. Jadi teman-teman Belgia kita bisa ber­buat banyak untuk mencegah mata-mata Jerman masuk ke negara ini. Anggap saja mata-mata ada di sini; bagaimana kita akan mencegahnya keluar? Dengan menutup rute-rute laut bagi semua pihak yang tidak bisa menunjukkan jaminan itikad baik yang memuas­kan kepada Kementerian Luar Negeri kita. Sistem paspor biasa tidak memadai; Kementerian Luar Negeri mesti me­nuntut dan memastikan mendapatkan bukan hanya foto, tapi juga penjelasan gamblang tentang urusan setiap orang yang mencoba bepergian dari Inggris ke Benua, ditopang oleh rujukan tak bercela dari perorangan, bank, atau firma Brita­nia yang bertanggungjawab. Dalam setiap kasus pengajuan paspor, itu mesti personal, dan permintaan keterangan sekeras-kerasnya mesti dilaku­kan. Apapun kata para apolog ofisial, aku tak melihat cara lain untuk mengakhiri bahaya yang masih genting tak me­nunjukkan tanda-tanda berkurang. Dalam kondisi terbaik, suatu kebocoran mungkin saja ter­jadi. Tapi tugas kita adalah memastikan, dengan segala cara yang bisa kita adopsi, kebocoran tersebut dikurangi sampai sekecil mungkin. Sekarang, beberapa patah kata terkait masa depan. Mari kita menatap masa ketika perang selesai, dan Eropa kembali damai. Perlukah kita mengambil langkah untuk mencegah kambuhnya spionase Jerman ini, atau bisakah kita ber­asumsi tidak akan ada lagi yang seperti itu? Dalam bahasa Tn. Hakim Ridley, kita harus “menyudahi para mata-mata” sekali dan selamanya. Sistem mata-mata telah mendapat pijakan kokoh dan me­nurutku tak tergoyahkan dalam sistem militer Jerman, dan aku berpandangan bahwa begitu perang berakhir permainan lama akan dimulai lagi. Apapun hasil perang nantinya, kita bisa anggap benar adanya bahwa Jerman akan memendam mimpi balas dendam, terutama terhadap “Britania khianat”, yang kepadanya mereka sedang menuangkan berbotol-botol kebencian dan kejahatan pekat. Mereka telah dan sedang membelanjakan uang yang sangat besar tiap tahun untuk sistem mata-mata, dan mereka tidak akan meninggalkannya begitu saja.
Judul asli : How to End the Spy Peril<i=1Ctu4mhQhhknhwY1zRUHfagaMdWdy446W 428KB>How to End the Spy Peril
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Januari 2025
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Bagaimana Mengakhiri Ancaman Mata-mata Hasil Naturalisasi

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2025)