Skip to content
Remaja Gramatis – Relift Media

Remaja Gramatis Cerita fiksi keluarga

author _Bill Nye_; date _1907_ genre _Keluarga_; category _Cerpen_; type _Fiksi_ “Celaka! Tuan,” kata George, sebutir air mata panas besar menyelinap turun ke pipi pucatnya dan jatuh dengan letusan nyaring pada permukaan kaki telanjangnya yang berkutil, “dia hilang di laut dalam badai kencang. Kapalnya karam dua tahun lalu pada masa Natal terakhir, dan ayah karam di saat yang sama.” Kadang perasaan sedih dan rindu kampung halaman melandaku saat aku membandingkan gaya anekdot dan sastra sekolahan yang sedang berlaku dengan gaya lama McGuffey, yang begitu masyhur tiga puluh tahun lalu. Hari ini sastra remaja kita, menurutku, begitu transparan, begitu mudah dimengerti, sehingga aku tidak kaget mendengar ge­nerasi muda menunjukkan tanda-tanda anarki. Remaja-remaja masa kini tidak menggunakan bahasa pe­nuh hormat dan kata-kata luas dan subur yang mereka guna­kan ketika Tn. McGuffey dulu berkeliaran dan melaporkan percakapan mereka untuk buku bacaan sekolahnya yang se­pantasnya terkenal. Itu tak enak untuk dipikirkan, tapi tetap saja itu nyata, dan aku sendiri berpikir kita mesti menghadapi fakta-fakta itu. Aku meminta penstudi tekun literatur sekolah untuk membandingkan pilihan berikut, yang kutulis sendiri dengan sangat hati-hati, dan kuatur dengan merujuk secara khusus pada materi pilihan dan kata-kata sulit, dengan istilah-istilah asal-asalan dan lumrah yang dipakai dalam rata-rata buku sekolah hari ini. Suatu hari selagi George Pillgarlic hendak melakukan tugasnya, dan sedang melintasi hutan, dia melihat seorang pria jangkung mendekat dari arah berlawanan di jalan besar. “Ah!” pikir George, dengan nada suara lirih merdu, “kita kedatangan siapa di sini?” “Selamat pagi, kawanku,” seru si orang asing, senang. “Apa kau tinggal di daerah ini?” “Tentu saja,” jawab George riang, mengangkat topinya. “Di gubuk sana, dekat lembah kecil, ibuku yang seorang janda dan tiga belas anaknya tinggal bersamaku.” “Dan ayahmu sudah mati?” seru orang itu, dengan nada suara yang naik. “Begitulah,” gumam si anak, “dan, oh, pak, itulah sebabnya ibuku janda.” “Terus bagaimana papamu mati?” tanya orang itu, sambil bertumpu sebentar pada kaki lain dengan termangu-mangu. “Celaka! Tuan,” kata George, sebutir air mata panas besar menyelinap turun ke pipi pucatnya dan jatuh dengan letusan nyaring pada permukaan kaki telanjangnya yang berkutil, “dia hilang di laut dalam badai kencang. Kapalnya karam dua tahun lalu pada masa Natal terakhir, dan ayah karam di saat yang sama. Tak ada yang tahu kabar hilangnya kapal dan bahwa awaknya tenggelam, sampai musim semi berikutnya, dan saat itu sudah terlambat.” “Berapa umurmu, kawan?” kata si orang asing. “Jika aku hidup sampai Oktober nanti,” kata si bocah, dalam nada suara deklamatoris yang cocok untuk seorang Pembaca Kedua, “aku akan berumur tujuh tahun.” “Siapa yang menafkahi ibumu dan keluarga besarnya?” tanya orang itu. “Tentu saja, aku, tuan,” jawab George, dalam nada leng­king. “Aku bekerja, oh, begitu keras, tuan, sebab kami sangat sangat miskin, dan sejak kakak perempuanku, Ann, menikah dan membawa suaminya ke rumah untuk tinggal bersama kami, aku harus bekerja lebih tekun lagi daripada sebelum­nya.” “Dengan cara apa kau mendapat penghidupan?” seru orang itu, dalam kata-kata gramatis dan diukur pelan-pelan. “Dengan menggali sumur, tuan,” jawab George, memu­ngut seekor semut yang kelelahan dan mengelus punggung­nya. “Pendidikanku bagus, jadi aku bisa menggali sumur secakap orang dewasa. Aku melakukan ini di waktu siang dan menerima cucian di malam hari. Dengan begini aku bisa sedikit saja menafkahi keluarga kami secara tak menentu; tapi, oh, pak, kalau sampai saudari-saudariku yang lain me­nikah, aku khawatir beberapa saudara iparku akan harus menderita.” “Dan kau tidak khawatir dengan gas api yang memati­kan?” tanya si orang asing dalam nada sungguh-sungguh. “Sama sekali tidak,” jawab George dengan tawa berdeguk lirih; dia jenakawan hebat. “Kau sungguh anak pemberani,” seru si orang asing, sambil menahan senyum. “Dan apa kau kadang-kadang tidak kelelahan dan menginginkan cara lain untuk melewatkan waktumu?”
Judul asli : The Grammatical Boy<i=1y1H6E560Kp-ovPoeMjMWDFNKkGBUE0ge 309KB>The Grammatical Boy
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, November 2024
Genre :
Kategori : ,

Unduh