Skip to content
Nafsu Terhadap Berita Instan dan Prediksi Pemilu – Relift Media

Nafsu Terhadap Berita Instan dan Prediksi Pemilu Bacaan non-fiksi politik

author _Stephen E. Wright_; date _1960_ genre _Politik_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Sebagaimana dalam beberapa tahun terakhir, puncak pacuan di Malam Pemilu akan disaksikan oleh fenomena baru itu, calo elektronik. Ketiga jaringan utama akan mempergunakan komputer dalam lomba mati-matian untuk mewartakan berita sebelum kejadian. (Berdasarkan laporan yang disampaikan di pertemuan Association for Computing Machinery, Milwaukee, Wisconsin, 26 Agustus 1960) Seiring kampanye pilpres baru mulai mengumpulkan tenaga, negara ini akan segera terperangkap dalam gelombang pasang kehebohan. Kuda-kuda sedang menem­puh belokan akhir, lari panjang akan segera dimulai. Sebagai­mana dalam beberapa tahun terakhir, puncak pacuan di Malam Pemilu akan disaksikan oleh fenomena baru itu, calo elektronik. Ketiga jaringan utama akan mempergunakan komputer dalam lomba mati-matian untuk mewartakan berita sebelum kejadian. Memprediksi pemilu dengan komputer tentu menempati peringkat tinggi dalam daftar kegiatan tak berguna, terlepas dari adanya Bridge-Playing Program milik Profesor Jackson. Di luar profesi taruhan, tidak ada manfaat dalam membuat tebakan bagus 6 atau 8 jam sebelum suara diketahui pasti. Selain itu, mengapa orang-orang berotak waras mesti me­ngulurkan leher mereka di depan jutaan tukang ikut campur ketika peristiwa-peristiwa mungkin saja membuktikan me­reka keliru sebelum malam berakhir? Jawabannya terletak dalam nafsu kita terhadap berita instan, yang diperbesar oleh kekuatan industri penyiaran. Publik yang dengan nestapa menunggu berita gaun perni­kahan Puteri Margaret tidak bisa diizinkan mengetahui identitas Presiden kita selanjutnya dari koran-koran pagi. Dan karenanya pada November 1952, UNIVAC berbaris, atau tersandung, di panggung politik. Kedatangannya jadi menguntungkan berkat kehati-hatian ekstrim yang ditampil­kan pada tahun itu oleh para pendahulunya, lembaga-lem­baga survey. Pemilu itu terjadi, kau akan ingat, pada bulan-bulan terakhir pemerintahan Presiden Dewey. Selain itu, Gallup dan Roper hanya manusia, sedangkan komputer elektronik dikaruniai magik besar. Kekaguman publik terhadap otak raksasa ini bercampur dengan harapan busuk bahwa itu akan jatuh tersungkur dan dengan demikian mengkonfirmasi dominansi tertinggi manusia atas mesin. Aku harus pula menyebutkan fakta tak terbantahkan bahwa statistika bagaimanapun berbau tak Amerikanisme. Jelas, kemampuan untuk memprediksi tindakan orang-orang di masa mendatang adalah sebuah pengingkaran proses demo­krasi, membawa pada pengendalian pikiran dan sosialisme. Tak usah dikatakan, faktor-faktor ini menambah nilai be­rita tentang performa komputer untuk jaringan-jaringan tele­visi. Pesona jaringan-jaringan ini ditandingi oleh pesona Remington Rand yang mengusahakan proyek pemilu pada 1952 dengan harapan mempublikasikan keajaiban mereka yang saat itu baru. Mereka sukses gemilang dan dalam se­malam. “UNIVAC-nya IBM” menjadi kata familiar di rumah­tangga. Sayangnya pasar rumahtangga tidak siap untuk produk ini. Sekarang mari sejenak menyingkirkan sifat tak karuan aktivitas ini dan melihat bagaimana prediksi-prediksi ter­sebut sebetulnya dilakukan.
Judul asli : The Appetite for Instant News — Election Predictions<i=1bTLl_6pZnlbvNkPQb6_WxqNYl2kr4b3U 248KB>The Appetite for Instant News — Election Predictions
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Oktober 2024
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Nafsu Terhadap Berita Instan dan Prediksi Pemilu

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2024)