Bagaimanapun, Marxisme mengakui nilai propaganda demikian, dan melakukannya. Itu salah satu kekuatan utamanya. Setiap anggota partai harus bisa mempertahankan posisi dalam percakapan dengan lawan-lawan dalam pekerjaan, di halaman belakang, di rumah, dalam bisnis.
Pelatihan Pembicara
Kita harus mengusahakan pembicara spesialis. Kita membutuhkan hanya pakar dan pengkhotbah. Kita tak bisa lagi menerjunkan siapa saja yang bisa mengucapkan beberapa patah kata kepada masyarakat. Kadang kita memiliki pembicara yang jahil membahayakan. Betapa sering kita memiliki anggota partai yang tak punya kegiatan lain yang berpikir mereka bisa menjadi pembicara. Mereka sering tak punya pengetahuan dan keterampilan. Mereka mungkin petarung bagus, tapi bukan guru, nabi, dan pengkhotbah injil. Kita harus mengurangi jumlah pembicara, tapi melatih mereka yang punya kemampuan betul-betul luar biasa untuk menjadi seorang elit. Salah satu cara adalah kursus pembicara yang berlangsung beberapa hari, dengan ceramah dari pakar-pakar kenamaan; cara lain adalah menyediakan bahan studi pilihan untuk para pembicara, dengan kupasan cermat terhadap buku-buku dan artikel-artikel yang direkomendasikan. Kita juga butuh semacam pelatihan psikologis untuk pembicara, selain tes-tes yang tidak ditiru dari ujian borjuis lama, tapi harus berasal dari kehidupan praktis itu sendiri. Pembicara individual harus juga memiliki kesempatan untuk berbicara di kursus-kursus pembicara ini, untuk mendiskusikan pengalamannya sendiri dan memberi penyemangatan. Ini adalah bagian dari proses ujian, sebab dari laporan-laporannya kita akan bisa menentukan kemampuan dan pengetahuannya. Penting pula seorang pembicara mendapat pendidikan umum sebanyak mungkin, entah didasarkan pada masa lalunya, atau apa yang dia pelajari. Kebingungan tentang tokoh-tokoh dalam sejarah Jerman atau berpikir bahwa Argentina ada di Asia bisa berakibat petaka. Sayangnya, hal-hal demikian terlalu sering terjadi.Pelatihan propaganda personal (Kleinarbeit)
Yang lebih penting lagi daripada pelatihan pembicara langsung adalah melatih seluruh anggota partai untuk propaganda personal. Banyak arahan sepanjang garis ini telah diberikan, tapi sedikit sekali yang dilakukan. Bagaimanapun, Marxisme mengakui nilai propaganda demikian, dan melakukannya. Itu salah satu kekuatan utamanya. Setiap anggota partai harus bisa mempertahankan posisi dalam percakapan dengan lawan-lawan dalam pekerjaan, di halaman belakang, di rumah, dalam bisnis. Setiap pemimpin sel individual harus mengikuti sebuah sistem dalam pekerjaannya. Itu tidak mudah untuk dikerjakan, tapi mutlak perlu. Ide Führer kita, yang merupakan ekspresi jiwa Jerman, hidup dalam hati dan darah setiap Sosialis Kebangsaan. Akan tetapi, ide ini tidur dalam jiwa banyak orang (bahkan para Sosialis Kebangsaan), dikalahkan oleh produk limbah dekade-dekade yang lalu. Akibatnya, dia tidak bisa mengungkapkan ide dalam hatinya itu dengan tenaga persuasif. Tugas pemimpin propaganda adalah menunjukkan orang di front bagaimana menyingkirkan tumpukan terak masa lalu dan menemukan cara untuk mengungkapkan perasaan dan keinginannya, bagaimana mengungkapkan ide-ide besarnya. Kita tidak bisa menuntut orang biasa membaca Mein Kampf-nya Hitler dan berbicara tentang itu. Itu terlalu berat untuknya. Mein Kampf adalah alkitab-nya Sosialisme Kebangsaan. Kita tidak membaca Alkitab dalam sekali duduk. Pengajaran lisan lebih baik untuk kebanyakan orang daripada membaca buku. Membaca akan menyusul jika seseorang diperkenalkan ke materi yang benar. Membaca materi lebih mudah dipahami ketika si pembaca sudah diberi penjelasan tentangnya sebelumnya. Oleh karenanya, kita perlu mempertemukan, di level kabupaten (county), atau beberapa kabupaten sekaligus, anggota-anggota partai dari beragam profesi yang mampu mendengarkan, menguasai materi, dan menyampaikannya. Para komrad partai ini akan berkumpul di sebuah tempat pusat untuk satu malam, atau barangkali pada Sabtu dan Minggu. Dan tidak hanya sekali, tapi sering (4-5 kali dalam sesi mingguan atau dwimingguan), dengan rehat 4-5 pekan, diikuri dengan sesi-sesi sejenis lainnya. Para anggota partai kemudian akan menggunakan apa yang mereka pelajari dalam grup lokal mereka, dan dalam malam-malam diskusi untuk anggota-anggota partai dan tamu-tamu yang dibawa oleh para anggota itu. Mereka akan berbicara tidak hanya di malam-malam diskusi, tapi akan melatih orang-orang di kabupaten mereka dan grup-grup lokal agar mereka bisa menjalankan propaganda personal dalam pekerjaan dan dengan kenalan mereka. Penerjemahan atas seizin Randall L. Bytwerk.Judul asli | : | What Has to Be Done?<i=13yd1RIKZjZHAW19tjEUiA4oZnpPDRtHY 419KB>What Has to Be Done? (1933) |
Pengarang | : | Hugo Fischer |
Penerbit | : | Relift Media, Oktober 2024 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |