Ada lebih banyak Bangsa-bangsa lain yang tak dikenal oleh kaum Yahudi daripada yang dikenal... Bangsa-bangsa ini tak hanya tak dikenal oleh kaum Yahudi, tapi juga oleh Nenek-moyang mereka. Maksudku, Nenek-moyang mereka yang berasal dari Adam. Berkenaan dengan ini Tuhan mengancam kaum Yahudi.
Pemilihan kaum Yahudi berawal dari Adam, bapak pertama kaum Yahudi. Kaum Yahudi adalah kelahiran pertama (sulung) karena mereka terpilih pertama. Mereka dipilih bukan karena kepantasan mereka, tapi karena semata-mata karunia Tuhan, yang berkehendak dan memilih mereka. Mereka dibuat dari satu tanah yang sama sebagaimana manusia-manusia lain. Tuhan berpaut dengan gereja Bani Israel dalam perkawinan. Tuhan adalah Bapak kaum Yahudi. Kaum Yahudi menjunjung Tuhan, karena mereka anak-anak Tuhan. Tuhan adalah Ibu kaum Yahudi. Tuhan adalah Teman kaum Yahudi. Kaum Yahudi adalah teman-teman Tuhan.
Kita mesti mengerti bahwa kaum Gentil (non-Yahudi) tidak berasal dari Silsilah dan Keluarga kaum Yahudi. Kita akan membahas Pemilihan kaum Yahudi dan Gentil, kedua pihak. Kita akan mulai dari Pemilihan kaum Yahudi.
Pemilihan kaum Yahudi dipuji-puji dalam Pasal 10:14-15 Kitab Ulangan di atas segala hal, di mana Musa berbicara kepada kaum Yahudi, “Lihatlah, langit adalah kepunyaan Tuhan, bahkan langit di atas segala langit, bumi dengan segala isinya, tapi kepada nenek-moyangmulah Tuhan berpaut, dan memilih keturunan mereka dari mereka.” Kitab Ulangan seiya-sekata dalam hal ini dengan Kitab Surat Kepada Orang Ibrani, di mana kau dapat membaca ini, “Kristus tidak memilih para Malaikat, tapi keturunan Abraham.” Aku meletakkan Fondasi Pemilihan mistik ini pada Kristus, sebab dia dijadikan seorang Yahudi, dan termasuk keturunan Abraham. Tapi Adam tiada lain hanyalah Tipe Kristus utama dari keturunan Abraham dan kaum Yahudi, sebuah tipe yang mendahului prototipenya dalam urutan dan waktu. Dengan begitu, misteri berdosanya Adam adalah praanggapan terhadap misteri itu di mana Kristus mati demi dosa Adam, dan di mana misteri pemilihan disempurnakan. Oleh karenanya kita harus meninjau kembali versi Asli Pemilihan mistis itu menurut urutan dan dispensasi waktu sejak Adam sang Bapak pertama kaum Yahudi. Dan dengan argumen yang sama (bahwa keselamatan adalah dari kaum Yahudi), keselamatan akan datang dari Adam sang Bapak pertama kaum Yahudi, dari Adam yang itu-itu juga yang darinya datang pula penghukuman. Keselamatan disodorkan kepada semua manusia dalam Adam, manusia tak pernah menerimanya jika Adam tidak kehilangannya. Tentu saja, Regenerasi, yakni Penciptaan kedua, Keselamatan manusia dan Pemilihan mereka mengambil versi Asli-nya dari Hukum yang diberikan kepada Adam, dan dari kematian yang timbul dari pelanggaran terhadap Hukum tersebut. Yaitu dari kematian Kristus, yang merupakan penghapusan Penciptaan pertama, dan yang sejak Adam sendiri mulai berlaku. Tapi lebih persisnya soal ini lain kali.
Tapi melalui misteri yang sama, bahwa versi Asli Pemilihan mengalir dari Adam kepada semua Manusia, itu disebarkan oleh Adam yang sama, sebagaimana dari Keturunan-nya kepada Anak-anak dan Cucu-cucunya, semua cabang kaum Yahudi. Sebab untuk maksud itu Tuhan memilih keturunan kaum Yahudi, karena Dia dipautkan sebelumnya dengan Nenek-moyang mereka, dalam pasal 10 Kitab Ulangan yang disebutkan tadi; atau karena Tuhan memilih sang Bapak kaum Yahudi, sama saja. Lem yang memautkan Tuhan dengan Nenek-moyang kaum Yahudi adalah Pemilihan mereka; sebab tertulis dalam Kitab Keluaran, “...Tuhan Abraham, Tuhan Ishak, Tuhan Yakub. Inilah Nama-Ku untuk selama-lamanya dan inilah pengingat akan Aku turun-temurun.” Tapi perhatikan apa yang Laban katakan kepada Yakub, Kejadian 31:53, “Tuhan Abraham, Tuhan Nahor, dan Tuhan nenek-moyang mereka menjadi hakim di antara kita.” Amati di sini bahwa Tuhan bukan hanya Tuhan Abraham, tapi Tuhan Nahor, saudaranya Abraham, dan Tuhan Terah (Bapaknya Abraham dan Nahor), maka Pemilihan kaum Yahudi harus dibawa kembali ke Adam, Bapak pertama dan ketua pertama kaum Yahudi. Dan kendati kaum Yahudi sepantasnya dikatakan sebagai anak-cucu Yudah (putera keempat Yakub), tapi jika mengambil denominasi secara luas, kita akan menyebut orang-orang yang dilahirkan bahkan dari Adam sampai Yudah juga sebagai kaum Yahudi. Oleh karenanya Tuhan memilih kaum Yahudi, Anak-Cucu Adam dan Abraham, karena Dia dipautkan dengan Nenek-moyang mereka, Adam dan Abraham; itu karena Dia membentuk kaum Yahudi dalam Adam, dan memberkati mereka dalam Abraham.
Janji-janji pemilihan mistis ini ditemukan dari Adam sampai Musa, sebelum maupun sesudah Banjir, diulang sering-sering dan dalam banyak cara kepada para Nenek-moyang kaum Yahudi; tapi dikonfirmasi secara lebih khusus kepada kaum Yahudi dalam Musa oleh sebuah Perjanjian, misalnya Kitab Ulangan 7:6, di mana Musa berbicara kepada kaum Yahudi, “Tuhan ALLAH-mu telah memilihmu menjadi umat kesayangan-Nya daripada semua Bangsa yang ada di muka Bumi.” Tuhan sendiri menyebut Bangsa tersebut sebagai Kelahiran pertama (anak sulung)-Nya, Kitab Keluaran 4:22, “Israel, anak sulung-Ku”; juga sebagai “buah pertama dari Panenan ALLAH”, Yeremia 2:3. Berdasarkan keterangan tersebut, semua kelahiran pertama dan buah pertama adalah kepunyaan Tuhan melalui atribut Pemilihan, juga karena kaum Yahudi paling pertama menerima misteri dan rahmat pemilihan. Dalam pengertian inilah Yesaya 49:1 harus dipahami, “ALLAH telah memanggil aku sejak dari kandungan.” Begitu pula sang Nabi Raja dalam Mazmur 22:9, “Engkaulah yang mengeluarkan aku dari dalam kandungan. Engkau membuat aku aman pada dada ibuku. Kepada-Mu-lah aku diserahkan sejak dari dalam rahim. Sejak dalam kandungan ibuku, Engkaulah Tuhanku.” Tuhan memanggil dan memilih Israel dari kandungan Pemilihan mistis; dengan kata lain kaum Yahudi adalah Anak-anak alami sulung-Nya melalui Pemilihan mistis; Dia tidak menghendaki mereka dipandang sebagai Gentil, yang tidak dipanggil dari kandungan, tidak pula dipilih, tidak pula dipandang, sebagai Anak-anak alami-Nya, tapi diadopsi ke dalam Pemilihan mistis ini, melalui Pemilihan kedua, dan hanya dipandang sebagai Anak-anak adopsi. Karenanya, Rasul [Paulus], dalam Roma 2:7, menisbatkan Keselamatan, kehormatan, dan kemuliaan (yakni Pemilihan) kepada pertama-tama kaum Yahudi, lalu kepada bangsa Yunani, yakni kaum Gentil; sebab orang Yunani dalam tempat tersebut adalah Gentil yang lebih baik.
Dari situ jelas bahwa kaum Yahudi mendapat Pemilihan pertama, bukan karena kepantasan mereka sendiri, tapi karena semata-mata berkah dan rahmat Tuhan; sebab Pemilihan mistis itu berasal dari Pemilihan abadi itu, yang dengannya kaum Yahudi dipilih sejak keabadian; artinya, mereka dipilih sebelum dilahirkan, ketika mereka belum berbuat baik atau jahat. Bukan karena amalmu, kata Paulus, tapi karena semata-mata karunia Tuhan, yang memanggil dan memilih mereka. Pemilihan abadi ini yang Yesaya maksud dalam Yesaya 63:16, “Ya ALLAH, Engkaulah Bapak kami, Abraham tidak kenal kami, dan Israel tidak tahu apa-apa tentang kami.” Sang Nabi bermaksud bahwa Tuhan adalah Bapak kaum Yahudi, ketika Nenek-moyang mereka belum dilahirkan; pada waktu itu Abraham tidak mengenal orang Yahudi dan Israel tidak tahu apa-apa tentang mereka. Tuhan memilihmu, karena Dia mengasihimu; di sini Abraham dan Israel diperlakukan secara biasa saja, Ulangan 7:7. Dia memilih mereka bukan karena kebajikan mereka. Ditambah dengan Ulangan 9:6. Dia berkenan kepadaku karena Dia mengasihiku, Mazmur 18. Dia yang menjadikan kita dan bukan kita sendiri, Daud Raja Yahudi berkidung, Mazmur 100:3.
Jika kau perhatikan bahan yang darinya kaum Yahudi diciptakan, kau tidak akan temukan apa-apa yang membuat mereka tampak pantas Dipilih, sebab mereka dibuat dari daging dan darah yang sama seperti para Gentil, dan dikeraskan dengan tanah liat yang sama sebagaimana orang-orang lain disusun. “Seperti tanah liat di tangan Tukang Periuk; demikian juga kamu di tangan-Ku, hai keturunan Israel.” Sang Nabi menyinggung tanah liat yang darinya Adam sang Bapak pertama kaum Yahudi diciptakan. Tanah liat biasa dan najis yang sama yang dapat dilihat. Inilah yang diajarkan kepada kita, Kejadian 3:23, di mana Tuhan dikatakan mengusir Adam dari Surga kenikmatan, yakni Tanah paling pilihan, agar dia mengolah tanah yang darinya dia diciptakan. Tanah yang bukan pilihan, tapi biasa, kotor, yang darinya Adam dan semua manusia lain diciptakan; biasa, dan bukan terpilih, dan kotor, adalah sama, Kisah Para Rasul 10:14, dan banyak tempat lain dalam Perjanjian Lama dan Baru. Dan untuk maksud yang sama yang dengannya Adam diciptakan dari tanah liat biasa dan najis. Tuhan dikatakan mendapati Israel di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan, Ulangan 32:10.
Yehezkiel juga memberi kesaksian bahwa kaum Yahudi terlahir kotor, sebagaimana manusia-manusia lain terlahir kotor, Yehezkiel 16. Tuhan berbicara kepada Bani Israel Isteri-Nya, dan kaum Yahudi, dalam kata-kata ini, “Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti; Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusarmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu. Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah...” Dan tak lama kemudian. “Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya. Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu daripadamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak.” Melalui Teks masyhur, tampak bahwa kaum Yahudi berasal dari asal yang sama dan diciptakan dari tanah biasa yang sama sebagaimana semua orang Gentil. Sebab kaum Amori dan kaum Heti di sini dianggap seperti Gentil; pun Tanah Kanaan dianggap sebagai Tanah yang belum dipilih, tanah yang biasa dan kotor. Maksud Tuhan adalah bahwa kaum Yahudi yang dilahirkan dari seorang Ayah dan Ibu yang berasal dari tanah tak terpilih adalah juga terlahir tidak terpilih; bahwa mereka dilahirkan kotor, dan dicemarkan oleh darah penciptaan pertama mereka, telanjang dan terusir; tapi oleh karena karunia Tuhan, yang melewati mereka dan mengasihani mereka, mereka dibasuh, dibajui, dan diterima ke dalam Perjanjian Pemilihan mistis.
Kasih Tuhan kepada kaum Yahudi, atau lebih tepatnya kasih kudus yang memautkan Tuhan dengan kaum Yahudi dalam pemilihan mistis-Nya, tidak bisa diekspresikan secara lebih baik daripada oleh Perkawinan mistis di mana Tuhan dikatakan menghamparkan kain-Nya kepada Isterinya, bani Israel. Pun tidak ada simpul yang lebih kudus, atau sama kudusnya, daripada simpul yang dengannya dua Sejoli dalam ikatan Perkawinan melakukan percampuran jiwa-jiwa mereka sedemikian rupa sehingga dua menjadi satu. Karena itulah ada Dialog-dialog manis Sejoli ini, seolah-olah sepadan, yang dengannya Sulaiman memerciki kitab Cinta-nya, di mana Tuhan sang Pengantin Pria, laksana kekasih, berbicara kepada Pengantin Wanita-Nya, bani Israel. Dan di mana Israel, Isteri-Nya, yang juga berkobarkan api cinta, berbicara kepada Tuhan, Suaminya, dengan takzim dan cinta. Karena itulah ada ornamen-ornamen dan hadiah-hadiah mistis itu, yang dengannya Tuhan mendandani Pengantin Israel-Nya agar Dia dapat memajukannya dari tanah liat penciptaannya ke semarak kemuliaan Ilahi, Yehezkiel 16:10-13, “Kukenakan padamu,” kata Allah, “pakaian bersulam dan kasut daripada kulit anjing laut, lalu Kulilitkan linen halus pada tubuhmu dan Kututup engkau dengan kain sutera. Kemudian Aku menghiasi engkau dengan pelbagai perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu serta kalung pada lehermu. Kukenakan pula anting-anting pada hidungmu, anting-anting pada telingamu, dan mahkota kemuliaan di kepalamu. Dengan demikian engkau berhiaskan emas dan perak. Pakaianmu daripada linen halus, kain sutera, dan kain bersulam. Tepung terbaik, madu, dan minyak merupakan makananmu. Engkau menjadi amat sangat cantik dan berhasil menjadi ratu.”
Judul asli | : | Of the election of the Jews, God King of the Jews, The Jews are called by Moses the sons of Adam<i=1mx7Se0CrcviNItv3psTPSBppD6JuFsqf 363KB>Of the election of the Jews, God King of the Jews, The Jews are called by Moses the sons of Adam (1655) |
Pengarang | : | Isaac La Peyrère |
Penerbit | : | Relift Media, Juni 2024 |
Genre | : | Religi |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |