‘Wahai Hasan... Jika aku jatuh dalam lumpur, tak ada bahaya besar yang timbul, aku bisa menyingkirkannya dengan mencuci; tapi jika kau jatuh ke dalam lubang kemegahan diri, kau takkan pernah keluar dalam keadaan bersih dan keselamatan abadimu akan hancur seluruhnya.’
Kerahasiaan Bacaan non-fiksi filsafat
Kita mendapati karya-karya Tuhan semuanya dilakukan dengan cara misterius yang tak bisa dicaritahu. Dia menciptakan dunia, dan segala isinya, dengan cara-Nya yang rahasia, dan hingga saat ini misteri-misteri-Nya di luar pengetahuan manusia atau kelompok manusia manapun.
Al-Jili Bacaan non-fiksi religi
Al-Jili, seperti para Sufi dan mistikus lain, menyatakan kesatuan semua eksistensi, tapi memandang eksistensi sebagai dua jenis: Eksistensi Absolut, Ke-ada-an Murni, yakni Tuhan sebagaimana Dia dalam Diri-Nya sendiri; dan Eksistensi yang tergabung dengan non-eksistensi.
Sufisme Panteistik Bacaan non-fiksi sosial
Tendensi ekstatik para asketik Islam dan para Sufi belakangan timbul dari permulaan-permulaan ini. Kala itu, seperti saat ini, fase-fase perasaan yang berasal dari diri sendiri dinisbatkan pada sebab-sebab luar; sejak zaman paling lampau manusia telah mencari di luar mereka Tuhan yang mereka kandung di dalam.
Al-Hallaj Bacaan non-fiksi religi
Para Sufi abad-abad berikutnya melihat dalam dirinya seorang teosofis tulen, orang yang dimabukkan oleh cintanya kepada Tuhan sampai tergirang-girang sedemikian rupa sehingga dia yakin dirinya menyatu dengan Esensi Ilahi, dan dia disalahkan hanya karena mengungkapkan misteri Ketuhanan.
Mistikisme Islam Persia Bacaan non-fiksi religi
Mistikisme Persia paling awal terdiri dari utamanya asketisisme yang mengarah pada quietisme. Bagi para Sufi awal ini, jalan mistik-lah yang paling penting, kehidupan Penyucian yang akan membebaskan mereka dari diri dan menuntun mereka kepada Tuhan.
Al-Ghazali Bacaan non-fiksi sejarah
Walaupun terutama terkenal di Barat sebagai filsuf, dia sendiri tidak bakal mau mengakui gelar itu. Dia berkata bahwa tujuannya dalam mempelajari filsafat adalah untuk menyangkal para filsuf. Elemen sejati miliknya bukanlah filsafat tapi agama, yang mempenetrasi seluruh eksistensinya.