Perang nuklir juga akan mengakibatkan beragam efek berjangkauan jauh, melebihi rentang letusan, panas, dan luruhan lokal. Efek-efek ini—ratusan atau ribuan kilometer dari ledakan nuklir—dikenal sebagai efek “global”. Yang paling dikenal adalah luruhan radioaktif global.
Sejak bom nuklir pertama diledakkan di Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945, sudah ada ancaman perang nuklir. Sejauh ini satu-satunya bom nuklir yang dipakai dalam perang adalah dua bom yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945. Hari ini AS memiliki sekitar 30.000 senjata nuklir, Uni Soviet sekitar 20.000, dan China, Prancis dan Britania beberapa ratus hingga beberapa ribu masing-masingnya. Beberapa negara lain seperti Israel memiliki atau mungkin segera memiliki gudang senjata nuklir kecil.
Bom Hiroshima dan Nagasaki menewaskan total kira-kira 300.000 orang—estimasi-estimasi berbeda telah disodorkan. Akan seperti apa akibat perang nuklir habis-habisan yang menggunakan gudang senjata hari ini? Pertanyaan ini menjadi semakin penting dalam benak banyak orang pada 1980-an ketika perhatian dunia kembali fokus pada ancaman perang nuklir.
Di sekitaran terdekat ledakan nuklir, kebanyakan korban diakibatkan oleh letusan, panas, dan luruhan selama beberapa hari pertama. Letusan atau panas dari sebuah bom satu megatonne—sekitar 75 kali kekuatan bom Hiroshima, dan sebuah ukuran yang sering dijumpai di gudang-gudang senjata nuklir—bakal menewaskan hampir semua orang, bahkan yang ada di tempat perlindungan, hingga jarak dua kilometer. Lebih dari 10 kilometer, kans kematian untuk orang-orang tanpa perlindungan khusus sekalipun akan sangat kecil. Jika bom diledakkan pada ketinggian lebih tinggi daripada radius bola api akibat ledakan, sebagaimana terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, luruhan lokal akan minimal. Jika diledakkan pada atau dekat permukaan bumi, luruhan yang mematikan bagi orang-orang tak terlindungi akan terendap menurut arah angin—paling sering ke utara, ke mana angin atmosferik atas yang merata bertiup—sejauh ratusan kilometer. Setelah dua pekan, level radiasi akan turun menjadi sekitar seperseribu dari besarannya satu jam pasca letusan.
Sebuah perang nuklir besar global bisa menewaskan hingga 400-500 juta orang akibat efek-efek ini, utamanya di AS, Uni Soviet, dan Eropa, dan sampai taraf lebih rendah China dan Jepang. Angka kematian akan bergantung pada sederet faktor, misalnya area-area yang betul-betul terkena senjata dan tingkat evakuasi dan perlindungan luruhan. Angka kematian ini akan terdiri utamanya dari orang-orang di sekitaran terdekat atau dalam arah angin ledakan nuklir, dan akan berjumlah sekitar 10 persen dari populasi dunia. Angka ini akan jauh lebih tinggi jika kebanyakan pusat-pusat populasi terbesar di negara-negara di seluruh dunia dibom5, tapi tidak ada rencana untuk secara sistematis mengebom pusat-pusat populasi terbesar di area-area seperti India, Asia Tenggara, dan China. Di sisi lain, jika sebuah perang nuklir sebatas, contohnya, di Eropa atau target militer, dalam arti apapun, maka angka kematian akan lebih rendah.
Jika keambrukan pertanian atau ekonomi atau epidemi terjadi sebagai akibat perang nuklir, lebih banyak lagi orang bakal mati, mungkin sebanyaknya beberapa ratus juta dalam skenario terburuk. Mereka ini akan utamanya berada di area-area yang paling habis-habisan dibom, yakni AS, Uni Soviet, dan Eropa.
Perang nuklir juga akan mengakibatkan beragam efek berjangkauan jauh, melebihi rentang letusan, panas, dan luruhan lokal. Efek-efek ini—ratusan atau ribuan kilometer dari ledakan nuklir—dikenal sebagai efek “global”. Yang paling dikenal adalah luruhan radioaktif global. Banyak orang percaya luruhan ini, atau suatu efek lain, akan menyebabkan kematian sebagian besar atau semua orang di muka bumi bilamana terjadi perang nuklir besar. Ini adalah ide yang digambarkan dalam novel populer On the Beach. Namun, bukti ilmiah yang ada tidak mendukung skenario kiamat demikian. Tujuanku di sini adalah menggambarkan secara umum efek-efek global utama dari perang nuklir dengan konsekuensi langsung terhadap kesehatan manusia. Empat kategori utama akan dikupas: luruhan global, ozon, iklim, dan kebakaran.
Penerjemahan atas seizin Brian Martin.
Judul asli | : | The Global Health Effects of Nuclear War<i=1pPQkzmwVg0LAC3g1SWVHAIgJQOk-8BRF 658KB>The Global Health Effects of Nuclear War (1982) |
Pengarang | : | Brian Martin |
Penerbit | : | Relift Media, Agustus 2023 |
Genre | : | Sains |
Kategori | : | Nonfiksi, Makalah |