Bukan oleh doktrin Sosialisme Kebangsaan (Nazi) saja musuh-musuh kami merasa tersinggung. Mereka membenci Sosialisme Kebangsaan karena melalui itu kualitas-kualitas bangsa Jerman telah dimuliakan.
Tampaknya Churchill memandang dirinya sebagai Pitt kedua. Harapan muluk! Pada 1793, Pitt berumur 34 tahun. Sayangnya, Churchill adalah seorang pak tua, yang mampu—dan hanya mampu—melaksanakan perintah-perintah si sinting Roosevelt.
Intinya, situasi-situasi tersebut tidak bisa disamakan. Untuk sesaat ingat kembali kondisi-kondisi di masa Pitt. Dari sudutpandang Inggris, dia sepenuhnya benar dalam menolak berurusan apapun dengan Napoleon. Dengan tetap bersikap teguh di bawah kondisi-kondisi mustahil, dia sedang menjamin untuk negaranya peluang memainkan peran yang kemudian menjadi takdirnya di abad 19. Itu adalah kebijakan yang dirancang untuk melestarikan eksistensi negaranya. Churchill, dengan menolak mencapai kata sepakat denganku, telah menjatuhkan kebijakan bunuh diri untuk negaranya. Dia telah membuat kekeliruan-kekeliruan yang sama seperti para jenderal yang melancarkan sebuah perang berdasarkan prinsip-prinsip perang sebelumnya. Sekarang ini terdapat unsur-unsur yang mustahil untuk dicocokkan ke dalam skema demikian. Faktor baru krusial adalah eksistensi dua raksasa itu, AS dan Rusia. Inggris-nya Pitt memastikan keseimbangan kekuatan dunia dengan mencegah hegemoni Eropa—yakni dengan mencegah Napoleon meraih tujuannya. Inggris-nya Churchill, di sisi lain, seharusnya mengizinkan unifikasi Eropa, jika mereka ingin melestarikan keseimbangan kekuatan tersebut.
Di awal perang ini aku berusaha sungguh-sungguh untuk bertindak seolah-olah aku percaya Churchill mampu memahami benarnya kebijakan besar ini; dan dalam momen-momen cerahnya dia memang mampu memahaminya. Tapi sekarang dia sudah lama terikat tangan dan kaki pada kereta tempur Yahudi. Tujuanku dalam mencoba mencapai kata sepakat dengan Inggris adalah agar tidak menciptakan situasi tak terperbaiki di Barat. Belakangan, ketika aku menyerang ke arah timur dan menombak bisul-bisul komunis, dengan cara itu aku berharap untuk menyalakan kembali cetus akal sehat dalam akal Kekuatan-kekuatan Barat. Aku memberi mereka kesempatan—tanpa mengangkat telunjuk—untuk berkontribusi pada aksi katarsis, di mana mereka bisa dengan aman menyerahkan tugas mendisinfeksi Barat ke tangan kami saja. Tapi kebencian yang dirasakan oleh para munafik ini terhadap orang berhati jujur adalah lebih kuat daripada rasa pemeliharaan diri mereka. Aku sudah meremehkan kekuatan dominasi Yahudi atas Inggris-nya Churchill. Bahkan mereka lebih memilih untuk binasa tanpa perlawanan, ketimbang menerima Sosialisme Kebangsaan (Nazi) ke tengah-tengah mereka. Di bawah tekanan, mereka akan sudah menolerir kedok anti-semitisme dari pihak kami. Tapi tekad mutlak kami untuk mencabut akar dan cabang kekuasaan Yahudi di seluruh dunia adalah daging yang terlalu kuat untuk dicerna oleh perut rapuh mereka!
Kejeniusan Pitt terletak dalam implementasi sebuah kebijakan realistis, selaras dengan kondisi-kondisi zaman, yang memungkinkan negaranya melakukan pemulihan luar biasa dan yang menjamin untuknya supremasi dunia di abad 19. Peniruan kebijakan ini secara membudak yang sekarang ditempuh oleh Churchill—dan dengan mengabaikan sama sekali fakta bahwa kondisi-kondisinya tidak sama sedikitpun—merupakan kerancuan belaka. Faktanya, dunia telah berkembang sejak era Pitt! Selama satu abad, memang benar perubahan-perubahan datang dengan lambat; tapi perang pertama meningkatkan laju itu, dan perang ini telah membawa kita ke pengajuan RUU-RUU dan penyelesaian akhir!
Di awal abad 19, dari segi kekuasaan, Eropa saja yang diperhitungkan. Kekaisaraan-kekaisaran besar Asiatik telah jatuh ke dalam tidur yang menyerupai tidur kematian. Dunia Baru masih berupa tak lebih dari bongkol di ujung dunia lama, dan sudah sewajarnya tak seorangpun bisa meramalkan takdir luar biasa yang menanti 13 koloni Britania yang baru memperoleh kemerdekaan...
13! Aku tidak percaya takhayul, tapi cerita itu menggodaku untuk percaya! Negara baru dengan penduduk empat juta itu, yang tumbuh begitu besar dalam kurun seratus tahun sampai-sampai di awal abad 20 sudah menjadi Kekuatan dunia...!
Pada periode menentukan antara 1930 dan 1940, situasinya sungguh berbeda dari yang diperoleh di masa Pitt dan Napoleon. Eropa, kehabisan tenaga akibat sebuah perang besar, kehilangan kebanggaannya akan tempat, dan perannya sebagai pemimpin tak lagi diakui. Ia masih salah satu pusat atraksi dunia, tapi pusat yang terus-menerus kehilangan nilai pentingnya di hadapan kekuatan Amerika Serikat yang tumbuh, kolosus Rusia-Asiatik, dan Kekaisaran Matahari Terbit.
Andai takdir mengaruniakan kepada Britania yang menua dan melemah seorang Pitt baru alih-alih semi pemabuk Amerika yang ditunggangi Yahudi ini, si Pitt baru bakal langsung mengakui bahwa kebijakan tradisional Britania, yaitu keseimbangan kekuatan, kini harus diterapkan pada skala berbeda, dan kali ini pada skala sedunia. Alih-alih memelihara, menciptakan, dan menambah bahan bakar pada rivalitas-rivalitas Eropa, Britania semestinya berusaha sungguh-sungguh untuk mendorong dan menghasilkan unifikasi Eropa. Bersekutu dengan Eropa bersatu, maka dia akan tetap memegang peluang untuk bisa memainkan peran arbiter dalam urusan dunia.
Judul asli | : | 4th February 1945<i=1qzkdJNblskI_6Foeb7XD_9retGe73Wrd 334KB>4th February 1945 (1945) |
Pengarang | : | Adolf Hitler |
Seri | : | Pernyataan Politik Adolf Hitler #1 |
Penerbit | : | Relift Media, Juli 2023 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Statemen |