Semua orang yang terjamah propaganda musuh dan yang kemauan menangnya diperciut oleh itu, entah secara sadar atau tidak, adalah alat propaganda musuh. Para pengeluh dan penggerutu, para penyangsi dan penghasut, adalah Anggota Legiun Asing rohani musuh di tengah bangsa Jerman.
Dalam perang modern, ekonomi, sumberdaya fisik, dan organisasi memainkan peran. Begitu pula roh dan jiwa.
Sebuah senjata baru dan jahat digunakan terhadap kekuatan rohani sebuah bangsa: Propaganda!
Jerman kalah Perang Dunia 1914-1918 karena tidak mengenali bahaya propaganda musuh. Ia runtuh secara rohani.
Itu tidak mungkin dan tidak akan terjadi lagi!
Propaganda musuh ingin mematahkan kemauan melawan dari bangsa Jerman melalui fitnah, rumor, kecurigaan, dan dengan dusta-dusta politik, militer, atau umum.
Metode-metode propaganda musuh meliputi: selebaran, seruan, foto palsu, berita kekejaman, rumor, hasutan radio, dan keluhan sistematis.
Semua orang yang terjamah propaganda musuh dan yang kemauan menangnya diperciut oleh itu, entah secara sadar atau tidak, adalah alat propaganda musuh.
Para pengeluh dan penggerutu, para penyangsi dan penghasut, adalah Anggota Legiun Asing rohani musuh di tengah bangsa Jerman.
Seringkali jarak dari menyangsikan adilnya perjuangan seseorang menuju runtuhnya kemauan melawan hanyalah satu langkah pendek. Perang Dunia membuktikan ini!
Bagaimana aku merespon propaganda musuh?
Jika aku menjumpai propaganda musuh dalam perkataan, cetakan, foto, radio, dalam percakapan mengenai berita atau melalui rumor, tergantung pada kecerdasan dan akal sehatku apakah aku akan menjadikannya gagal atau tidak. Aku segera mengumpulkan materi propaganda musuh dan menjelaskan apa maknanya kepada para warga yang sudah bersentuhan dengannya. Aku tahu bahaya terbesar dari propaganda musuh terdapat dalam ungkapan: “Itu pasti ada benarnya.” Aku berhati-hati dalam semua percakapan dan surat-menyuratku. Surat-surat dan percakapan bisa sampai kepada musuh dan memberinya materi. Aku memperkuat kemauan menang para warga yang mungkin sedang goyah. Jika aku menjumpai warga yang sedang dikuasai oleh propaganda musuh, aku mengkonfrontasi mereka secara langsung dan menjelaskan kepada mereka bahaya yang mereka hadapi, meminta rasa kehormatan mereka. Siapapun yang menjadi alat propaganda musuh dan turut melemahkan kekuatan rohani kita berarti menempatkan dirinya di luar komunitas masyarakat. Dia tidak boleh kaget jika diperlakukan sebagai musuh rakyat dan negara. Jika semua peringatanku sia-sia, aku melakukan kewajibanku dan menyerahkan dia ke pihak berwenang. Aku secara aktif menentang propaganda musuh kapanpun menjumpainya. Aku juga melakukan ini kepada orang-orang asing dan kawan-kawan di luar negeri yang menjadi teman bicara atau sahabat penaku. Jika aku punya materi propaganda Jerman, aku menyertakannya dalam surat-suratku. Jika aku menemukan atau diberi materi propaganda musuh, aku cepat-cepat menulis “Propaganda Musuh” dalam huruf besar dan gamblang di atasnya dan segera menyerahkannya ke pos polisi terdekat. Aku tidak menunjukkan materi propaganda musuh tersebut kepada orang-orang asing. Aku mematuhi semua aturan yang melarang mendengarkan stasiun radio luar negeri, bukan saja karena terdapat hukuman berat tapi juga karena aku memandang itu sebagai kewajiban patriotis nyata. Aku tahu materi propaganda musuh adalah metode perang musuh. Penerjemahan atas seizin Randall L. Bytewerk.Judul asli | : | Warning! Enemy Propaganda!<i=1SRpm2gUIVhGam1h_cKX1soENI3QdPsYv 195KB>Warning! Enemy Propaganda! (1940) |
Pengarang | : | Anonim |
Penerbit | : | Relift Media, Januari 2023 |
Genre | : | Perang |
Kategori | : | Nonfiksi, Pamflet |