Tidak seperti konspirasi-konspirasi secara umum, protes dan konspirasi meluas terhadap hal-hal mapan ini akan, menurut fitrahnya sendiri, berlangsung di siang bolong, dan itu akan bersedia menerima partisipasi dan pertolongan dari setiap arah.
Aku penulis urusan sosial dan politik. Pada hakikatnya aku orang yang sangat biasa dan tidak istimewa. Otakku medioker, otak yang sangat rata-rata, dan karenanya cara akalku bereaksi terhadap permasalahan ini sangat mirip dengan cara kebanyakan otak bereaksi terhadapnya. Tapi karena aku berkepentingan untuk menulis dan berpikir tentang persoalan-persoalan ini, karena aku bisa mencurahkan lebih banyak waktu dan perhatian pada hal tersebut dibanding kebanyakan orang, aku jadi bisa agak lebih depan daripada sesamaku dan menulis artikel-artikel dan buku-buku sesaat sebelum ide-ide yang kualami menjadi jelas bagi puluhan ribu, dan kemudian bagi ratusan ribu, dan akhirnya bagi jutaan orang lain. Jadi, beberapa tahun lalu (sekitar 1927) aku menjadi berhasrat untuk menjernihkan dan memberi bentuk pada sekumpulan usul yang menurutku mengandung solusi teka-teki ini, yaitu teka-teki mengadaptasikan kehidupan kita dengan kemungkinan besar baru dan bahaya besar baru yang dihadapi umat manusia.
Menurutku, di seluruh dunia, orang-orang cerdas sedang terbangun oleh hinanya dan janggalnya diancam, dikekang, dan dimiskinkan oleh kesetiaan tak kritis kepada pemerintah-pemerintah tradisional, ide-ide tradisional kehidupan ekonomi, dan bentuk-bentuk tradisional perilaku, dan orang-orang cerdas yang bangun ini harus membentuk pertama-tama sebuah protes dan kemudian sebuah perlawanan kreatif terhadap kelembaman yang sedang mencekik dan mengancam kita. Orang-orang ini kurasa akan mengatakan pertama-tama, “Kita sedang hanyut; kita tidak berbuat sesuatu yang berfaedah dengan hidup kita. Hidup kita tumpul dan bodoh dan tidak cukup baik.”
Kemudian mereka akan mengatakan, “Apa yang harus kita lakukan dengan hidup kita?”
Dan kemudian, “Ayo kita berkumpul dengan orang-orang sejenis kita dan merias dunia menjadi sebuah peradaban-dunia hebat yang akan memampukan kita untuk mewujudkan janji-janji dan menghindari bahaya-bahaya zaman baru ini.”
Menurutku, sementara kita terbangun satu persatu, itulah yang harusnya kita katakan. Itu sama dengan sebuah protes, pertama mental dan kemudian praktis, itu sama dengan semacam konspirasi tak terencana dan tak terorganisir, terhadap pemerintah-pemerintah yang fragmenter dan tak memadai dan ketamakan, pencomotan, kecanggungan yang tersebar luas yang sedang berlangsung. Tapi tidak seperti konspirasi-konspirasi secara umum, protes dan konspirasi meluas terhadap hal-hal mapan ini akan, menurut fitrahnya sendiri, berlangsung di siang bolong, dan itu akan bersedia menerima partisipasi dan pertolongan dari setiap arah. Itu akan, bahkan, menjadi sebuah “Konspirasi Terbuka”, sebuah konspirasi yang niscaya dan berevolusi secara alami, untuk membetulkan dunia kita yang tergelincir.
Judul asli | : | The Idea of the Open Conspiracy<i=1JSDc3_b58fY7WfUIq5x6yD3-Umxlofsk 407KB>The Idea of the Open Conspiracy (1928) |
Pengarang | : | H. G. Wells |
Seri | : | Konspirasi Terbuka #2 |
Penerbit | : | Relift Media, Juli 2022 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |