Setiap koran dari pesisir ke pesisir memuat gambar itu... Seluruh negeri ini tahu tentang sifat pengecutku sekarang! Aku...aku harus bersihkan namaku—dan buktikan pada diriku sendiri aku bukan pengecut! Tapi...tapi bagaimana kalau aku memang pengecut?
“Pengecut! Kau tak boleh biarkan para mata-mata ini mendapatkan dokumen
top secret yang sedang kubawa! Kau harus hentikan mereka!”
“Aku...aku tak bisa... Mencoba menyelamatkanmu sama saja bunuh diri!”
Keberanian dikenal dengan banyak nama: keperwiraan, keksatriaan, ketabahan hati. Tapi apapun sebutannya, seorang agen kontra-intelijen harus memilikinya! Dan ketika Agen Chet Porter mendapati dirinya dicap dengan nama tercela PENGECUT, dia bermaksud, dengan tekad kuat dan kepalan tangan nekat, untuk membuktikan kejantanannya kepada dunia—dan dirinya sendiri!
“Ya, Pak Presiden—aku sadar menugaskan rekrut terbaru dan termentah kita pada misi sepenting itu dapat membahayakan seluruh keamanan kita—tapi dia satu-satunya orang yang bisa kita kirim! Ada apa, pak?... Itu ide bagus, Pak Presiden—itu pasti berhasil kalau dia tidak sampai terbunuh!”
Malam itu, di sebuah jalan gelap di Washington DC...
“Wah, aku merasa sangat hebat! Kemarin aku cuma orang biasa yang berjalan-jalan malam biasa di sini. Tapi malam ini aku seseorang yang istimewa—Chet Porter, Agen Kontra-Intelijen! Kuharap aku segera ditempatkan dalam sebuah kasus—sebab aku merasa siap untuk apapun!”
“Tolong!”
“Tolong—polisi!”
“Cepat...lempar dia ke dalam mobil!”
“Oh, oh...sepertinya aku akan beraksi lebih cepat dari yang kukira!”
“Hah? Dmitri...singkirkan orang usil ini!”
“Syukurlah kau mendengarku—orang-orang ini mata-mata berbahaya—memburu dokumen
top-secret yang sedang kubawa!”
“Dokumen itu seaman Fort Knox sekarang—karena Kontra-Intelijen AS sedang bertugas!”
“Dmitri...pakai
tommygun-mu—akhh!”
“Aku tak bisa tembak—satu dari kita bisa kena!”
“Ohhh!”
“Tapi aku bisa pakai dengan cara lain!”
“Aku harus...harus bangun...harus hentikan mereka!”
“Dmitri...lindungi kami selagi kami ke mobil! Sekarang kau bisa menembak!”
“Dengan senang hati!”
“Wah...tembakan itu mematikan! Untung aku mendarat di balik pinggir jalan yang tinggi ini—ini melindungiku kalau kuendapkan hidungku ke dalam got! Tapi aku...aku tak bisa tetap di sini...mereka akan lolos! Aku...aku harus bangkit dan ambil resiko!”
“Tidak—aku...aku tak bisa! Aku...aku pasti mati... Aku harus merunduk lagi!”
