Jejak Kejahatan
Ada banyak kejadian di mana sebuah kebetulan mengakibatkan terurainya misteri, yang mungkin tetap menjadi misteri hingga hari pengadilan walau kita sudah berusaha sekuat dan semampu mungkin, kecuali jika membalik halaman kematian.
Ada banyak kejadian di mana sebuah kebetulan mengakibatkan terurainya misteri, yang mungkin tetap menjadi misteri hingga hari pengadilan walau kita sudah berusaha sekuat dan semampu mungkin, kecuali jika membalik halaman kematian.
“Akhirnya aku menemukan kewarasan dalam salah satu usulmu. Idemu itu, Tn. Idiot, khas seorang jenius. Aku punya keponakan yang baru lulus kuliah dan tak ada anggota keluarga yang bisa membayangkan apa yang harus dilakukan padanya. Tampaknya dia tidak ahli dalam apapun.”
Untuk waktu lama si pemilih berbicara tentang tradisi-tradisi kerajaan yang dibuat oleh leluhur kita dan yang harus dia junjung tinggi dengan hak pilihnya, atau tentang masyarakat yang ditindas oleh sebuah sistem feodal ketinggalan zaman dan kehabisan tenaga, dan itu harus diakhiri atau diperbaiki.
“Akhirnya aku menemukan kewarasan dalam salah satu usulmu. Idemu itu, Tn. Idiot, khas seorang jenius. Aku punya keponakan yang baru lulus kuliah dan tak ada anggota keluarga yang bisa membayangkan apa yang harus dilakukan padanya. Tampaknya dia tidak ahli dalam apapun.”
Setiap hari sepanjang tahun, beberapa ribu suratkabar bukan (dalam frasa lama) mencetak opini publik melainkan menyelewengkan dan meracuninya. Seringkali tanpa sadar; kadang dengan sadar dan dengan enggan tapi selalu di bawah tekanan sebuah kondisi yang sangat tak bisa ditawar-tawar.
“Ayo, Shad! Ada sasaran kita berikutnya! Tetap senyap—todong mereka, Shad! beberapa menit lagi fajar! Saat itu kita bisa membuat gaduh semau kita!”
Dia menunjukkan kesetiaan teguh kepada organisasinya dan pengabdian ksatria kepada para pemimpinnya, yang untuk mereka dia bersedia berkelahi atau mencuri atau berbohong, jika dia pikir itu untuk kehormatan dan kejayaan “mesin”.
Dia membangkitkan sentimen, simpati, harapan, dan ketakutan “subjek”-nya. Dan subjeknya, yang daya kritisnya dininabobokan di bawah pengaruh suatu mimpi indah, menjadi penggemar skemanya. Tak sabar akan hasil, dia lupa memeriksa apakah skema yang diusulkan benar-benar membawa kepada hasil tersebut.
Probabilitas bahwa Kristus bukan Yahudi, bahwa Dia tidak memiliki setetespun darah Yahudi tulen dalam pembuluhnya, begitu besar sehingga hampir sama dengan sebuah kepastian. Termasuk kepada ras apa Dia? Ini sebuah pertanyaan yang tidak bisa dijawab sama sekali.
Tulisan si redaktur terlihat sangat mudah untuk diurai jika kau memegangnya agak jauh, tapi, seperti tabel perkalian, itu tidak sesederhana kelihatannya. Yang bikin jengkel, dia menulis Ndintpile Pont dengan satu goresan pena, seolah-olah itu sangat dikenal sehingga aku tak mungkin salah paham.
Bukan saja tidak ada penyebutan Perpustakaan Alexandria sedikitpun, atau bahkan perpustakaan apapun di Mesir, tapi juga tuduhan umum itu didahului dengan frasa pengantar ‘ konon ’, yang menghilangkan semua tanggungjawab dari si penulis.
Saat kita membaca tentang Opini Publik di pers (dan kita membaca banyak sekali tentang itu dengan satu dan lain cara), sedikit sulit untuk menyadari, terutama jika penerbit menggunakan huruf kapital, bahwa Opini Publik yang digembar-gemborkan ini sederhananya adalah Kau dan Aku dan Yang Lain.