“Ingat kata Sam! Tak ada yang perlu kita takutkan! Kita semua akan pulang untuk makan siang!...Sam benar lagi! Kita menghindari bateri anti serangan udara Merah—dan kita aman! Tuhan memberkati tebakannya!”
Pengalaman Pertamaku Melatih Sniper Bacaan non-fiksi perang
Bidik teleskopik seringkali sangat melenceng dari penembakan, dan tak seorangpun mengerti solusinya. Untuk pertama kalinya aku banyak berpikir ada sesuatu yang aneh dalam gerakan penembakan runduk ini ketika seorang sniper meleset dari target tiga kali.
8 Panji Dunia vs 8 Panji Patriot China Bacaan non-fiksi perang
Kaum Tartar Beijing, seperti halnya Negara-negara Besar Sekutu, berbaris di bawah delapan panji. Sejak awal dinasti mereka, mereka sudah dikenal oleh bangsa China sebagai Pachi—delapan panji—sejak mereka melintasi tembok besar dan menyerbu Beijing.
Seni Merencanakan Perang Bacaan non-fiksi perang
Ketika mampu menyerang, kita harus terlihat tidak mampu; ketika menerjunkan pasukan kita, kita harus terlihat tidak aktif; ketika kita dekat, kita harus buat musuh percaya kita jauh; ketika jauh, kita harus buat dia percaya kita dekat.
Kami Tiba di Laut Kuning Bacaan non-fiksi perang
Sebentar lagi ia akan mencapai bagian dunia yang namanya kemarin tidak dikenal, tapi yang ke arahnya mata Eropa kini tertuju. Laut ini, di mana cahaya pagi sedang menyingsing tenang, adalah Laut Kuning, yakni teluk Petchili (teluk Bohai); dari situlah orang mencapai Beijing.
Merah Mati Menjerit Cerita fiksi perang
“Lembah itu dipenuhi karang, sampai-sampai kau bisa berjalan melewati sebuah Divisi Merah dan tak pernah melihat mereka. Kami sudah coba menjaga satu ujung saluran telepon payahmu dan mereka menyelinap lewat dan memutusnya di suatu tempat.”
Perangkap Tikus Merah Cerita fiksi perang
Kapal itu menukik dan terjun, seperti lepas kendali. Akhirnya, persis di atas rongsokan tua, itu tiba-tiba mendatar, mengibaskan sayap-sayapnya satu kali seolah-olah sebagai isyarat dan menjerit pergi setinggi puncak pohon, jauh di bawah bukit-bukit tinggi di tiap sisi.
Pembunuh Merah Amatiran Cerita fiksi perang
Dua kali lagi mereka masuk lumpur saat selongsong-selongsong Merah meledak liar tak jauh. Akhirnya mereka berada di hutan, aman tersembunyi oleh semak-belukar. Di jalan yang tak terlindungi, sebuah selongsong terakhir mengubah jip jadi berantakan dan mengepul.